Bukan cuma karena sangat doyan 'ngopi' alias minum kopi maka aku lantas mengumpulkan beragam fakta unik tentang kopi dari berbagai sumber, tapi juga karena takjub melihat bagaimana minuman yang satu ini mampu menjadi ikon jejaring sosial di berbagai belahan dunia. Gak perlu jauh-jauh, di kota asalku saja (baca: Banda Aceh ), kopi dan warung kopi menjadi simbol 'gaul' lintas generasi. Belum lagi kalau kita menyebut beberapa nama besar seperti Starbucks, Costa, Douwe Egberts, Ya Kun Kaya Toast atau Kopitiam, Dome, Nero, Rouge, Ritazza, dan banyak lagi yang lainnya, yang masing-masing punya kelas penggemar atau komunitasnya sendiri. Bahkan kopi yang berasal dari kotoran luwak, binatang sejenis musang, yang dulunya dikenal sebagai kopi lezat ala masyarakat tradisional kini telah menjadi merek dagang internasional pula.
Black & White Rumoh Kuphi - Banda Aceh
Pionir kedai kopi berkonsep modern namun bercita rasa tradisional di Banda Aceh
Pionir kedai kopi berkonsep modern namun bercita rasa tradisional di Banda Aceh
Awal mula kopi dikonsumsi oleh manusia dimulai dengan cerita rakyat di Ethiopia sekitar 1000 tahun yang lalu, ketika ada sekawanan kambing ternakan yang setelah mengkonsumsi biji mentah kopi yang berbentuk berry lalu bersikap bersemangat dan digambarkan seolah-olah seperti menari kegirangan. Para peternak pun lalu meneliti jenis buah berry yang dimakan ternak kambing tersebut dan mulai ikut mengkonsumsinya. Awalnya masyarakat tradisional di Afrika memakan biji kopi mentah untuk memperoleh efek energi dari kafein yang dikandung biji-bijian tersebut. Tidak diketahui dengan pasti sejak kapan manusia mulai mengkonsumsi kopi dengan cara meminum air seduhan atau rebusan biji kopi yang telah diolah dan dipanggang.
Beberapa situs web yang aku telusuri menyebutkan bahwa Islam memiliki kontribusi yang kuat bagi berkembangnya kopi menjadi minuman kelas dunia. Ajaran Islam melarang umatnya meminum minuman beralkohol namun membolehkan kopi sebagai 'minuman-sosial'. Kopi pada saat itu menjadi minuman favorit para ulama Muslim dan para Sufi terutama di wilayah Yaman. Pada masa itu kopi disebut dengan sebutan 'qahwa' yang berarti 'wine' pada bahasa Arab kuno dan diyakini menjadi induk bahasa yang menjadikannya dikenal sebagai 'coffee' atau 'koffie' atau 'kopi' di masa kini. Namun ada juga sumber yang menyebutkan bahwa nama 'kopi' berasal dari daerah di mana tanaman biji-bijian ini awalnya ditemukan yaitu di wilayah Kerajaan Kaffa di Ethiopia .
Pada abad ke-15 kopi menjadi minuman sosial yang dikonsumsi di kedai-kedai kopi di wilayah-wilayah yang tersentuh peradaban Muslim dan menjadi monopoli perdagangan Arab. Pada masa itu Arab tidak mengekspor tanaman kopi dan biji kopi mentah. Kopi olahan menjadi komoditi andalan dalam perdagangan antara negara-negara Islam dengan Italia. Dari Italia kopi olahan tersebar ke negara-negara Eropa lainnya, karena harganya yang tinggi kopi pun menjadi minuman mewah yang dikonsumsi orang-orang kaya di Eropa pada masa itu.
Namun monopoli Arab pada perdagangan kopi ini mulai diretas pada sekitar tahun 1650-an, ketika seorang peziarah dari India bernama Baba Budan menyelundupkan beberapa butir biji kopi keluar dari kota Mekkah dan membawanya pulang ke India . Biji tersebut kemudian ditanam di wilayah Chikmagalur (atau dikenal juga sebagai Chikkamagalur) di kawasan India Selatan dan dipercaya menjadi bibit bagi tanaman kopi yang kini tersebar di seluruh dunia.
Kopi sempat dikenal sebagai 'Muslim Drinks' dan dilarang dikonsumsi oleh gereja-gereja Kristen Orthodox di Ethiopia. Kehadiran kopi sebagai 'minuman umat Muslim' juga sempat ditolak di Eropa sekitar tahun 1600 namun Paus Clement VIII mengesahkannya sebagai minuman yang boleh dikonsumsi umat Kristiani. Pada tahun 1675 di Inggris orang-orang dilarang berkumpul di kedai kopi, karena kedai kopi dianggap sebagai tempat perencanaan konspirasi melawan Raja Charles II yang berkuasa pada masa itu. Kedai kopi juga pernah dilarang keberadaannya di Turki pada masa pemerintahan Sultan Murad IV di Kerajaan Ottoman karena dianggap sebagai tempat perbincangan politik yang mendiskreditkan dirinya (baca cerita lengkapnya di http://www.accidentalhedonist.com/index.php/2006/03/24/food_stories_the_sultan_s_coffee_prohibi).
Kopi merupakan komoditas trading terbesar nomor dua di dunia setelah minyak bumi. Sedikitnya ada 65 negara di dunia yang menjadikan kopi sebagai komoditi perdagangan internasionalnya dan kesemua negara ini berada di sepanjang garis Ekuator atau di wilayah tropis sehingga dalam perdagangan kopi wilayah penghasil kopi tersebut disebut juga sebagai "The Bean Belt". Negara pengekspor utama kopi di dunia adalah Brazil yang mensuplai sekitar 40% dari pasokan kopi dunia.
Jenis kopi yang menguasai pasar perdagangan kopi dunia adalah Arabica dan Robusta. 70% penggemar kopi di dunia mengkonsumsi kopi Arabica yang memiliki cita rasa yang lebih ringan dibandingkan Robusta, dan memiliki aroma yang lebih legit. Kopi Robusta dikonsumsi oleh 30% penggemar kopi yang menyukai rasanya yang lebih pahit dengan kandungan kafein 50% lebih tinggi dari kopi jenis Arabica.
Robusta juga sering digunakan untuk menghasilkan Espresso karena lebih berbusa dan lebih pahit, serta secara ekonomis lebih murah ketimbang menggunakan Arabica.
Secara tradisional, biji kopi mentah yang berwarna merah dipetik dengan menggunakan tangan dari tangkai-tangkai pohon kopi. Biji tersebut lalu dikelupas dari kulit luarnya yang lunak. Biji yang digunakan untuk minuman kopi adalah biji yang berada di bagian dalam yang keras dan biasanya berwarna hijau pucat. Sebelum dipanggang biji-biji tersebut disimpan selama beberapa waktu untuk mengalami proses fermentasi guna menghilangkan sisa-sisa getah dari kulit luarnya yang telah dikelupas. Setelah cukup mengalami proses fermentasi biji kopi lalu dicuci bersih dengan menggunakan air dalam jumlah yang banyak. Banyak orang percaya bahwa kualitas air yang digunakan untuk mencuci biji yang telah difermentasi ini ikut mempengaruhi cita rasa kopi yang telah diolah. Mungkin itu pula sebabnya kenapa kopi yang berasal dari kawasan pegunungan biasanya berkualitas lebih baik, karena dicuci dengan menggunakan air pegunungan yang kualitasnya umumnya lebih baik dibandingkan air di kawasan hilir.
Biji kopi yang telah dibersihkan seperti ini biasanya dijual sebagai kopi mentah atau dikenal juga sebagai biji kopi hijau. Untuk menghasilkan kopi yang bisa dikonsumsi, biji kopi hijau dipanggang dengan suhu sekitar 200 derajat Celcius. Rasa dan aroma kopi yang diinginkan sangat dipengaruhi oleh lamanya proses pemanggangan. Pada saat dipanggang, biji kopi akan mengeluarkan kandungan karamel alami yang memberikannya cita rasa sekaligus warna. Semakin lama kopi dipanggang akan semakin baik aromanya dan semakin tinggi pula kadar caffein yang dihasilkan. Biji kopi yang telah dipanggang akan berukuran lebih besar dari biji kopi hijau. Biji yang dipanggang sempurna biasanya akan berukuran dua kali lipat lebih besar dari biji kopi hijau yang mentah.
Untuk membatasi asupan caffeine ke dalam tubuh banyak orang yang mengkonsumsi kopi jenis decaffeinated atau kopi decaf. Proses penghilangan caffeine dari produk kopi decaf menggunakan bantuan bahan kimia yang bernama methylene chloride. Studi yang dilakukan oleh Occupational Safety and Health Administration (OSHA) of United States Department of Labor menyebutkan bahwa eksposure atau kontak antara pekerja industri dengan methylene chloride ini berpotensi memicu kanker, namun aku belum memperoleh hasil studi lain yang menyebutkan bagaimana pula resikonya mengkonsumsi kopi decaf yang telah mengalami proses pelarutan dengan zat ini. Produk kopi decaf pun sebenarnya tidak 100% bebas caffeine. Kandungan caffeine dari 10 cangkir kopi decaf setara dengan kandungan caffeine dari 1-2 cangkir kopi yang ber-caffeine.
Kopi memiliki kandungan antioksidan yang dapat melawan racun akibat radikal bebas di dalam tubuh manusia serta membantu regenerasi sel. Para pecandu kopi biasanya akan minum lebih dari satu cangkir sehari yang sebenarnya masih relatif aman, karena kopi dipercaya hanya akan berefek mematikan bila diminum antara 80 hingga 100 cangkir terus menerus.
Caffeine yang dikandung kopi dipercaya dapat mengurangi rasa sakit persendian atau sakit kepala. Namun beberapa sumber menyebutkan bahwa efek penyembuhan yang dikandung kopi hanya efektif dirasakan oleh non-pecandu kopi, mungkin ini karena para pecandu kopi sudah menjadi kebal terhadap caffeine akibat sering mengkonsumsi kopi.
Efek yang dimiliki caffeine ini membuatnya menjadi salah satu bahan pembuat obat-obatan penghilang rasa sakit. Umumnya caffeine yang digunakan dalam industri obat-obatan diperoleh atau dibeli dari produsen kopi yang mengekstraksi caffeine sebagai produk buangan untuk menghasilkan kopi jenis decaf.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kopi dapat mengurangi resiko terkena penyakit Alzheimer, Parkinson , radang hati dan sirosis hati.
Lalu kenapa minum kopi seolah-olah memberikan energi bagi peminumnya? Ternyata hal ini berkaitan dengan adenosin dan reseptor adenosin di dalam otak manusia. Adenosin adalah zat yang menyebabkan kita merasa mengantuk, ketika kita meminum kopi maka caffeine di dalam kopi menutup reseptor-reseptor adenosin yang berdampak pada hilangnya rasa kantuk. Proses ini kemudian juga turut memicu produksi adrenalin dan dopamine di dalam tubuh yang membuat kita merasa lebih berenergi.
"Ketika Kami Berpesta" by Aulia Fachryan
Tumpukan gelas belimbing bekas kopi, gelas jenis ini adalah gelas khas yang digunakan kedai-kedai kopi di Banda Aceh sejak dulu
Tumpukan gelas belimbing bekas kopi, gelas jenis ini adalah gelas khas yang digunakan kedai-kedai kopi di Banda Aceh sejak dulu
Namun para pecandu kopi juga harus berhati-hati karena mengkonsumsi kopi secara intense dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan tubuh kekurangan magnesium dan dapat menyebabkan penyakit hypomagnesemia pula. Dampak dari kekurangan magnesium pada tubuh baru akan terasa dalam waktu panjang setelah terjadi akumulasi defisiensi yang cukup parah. Beberapa dampak defisiensi magnesium yang aku temukan melalui browsing di internet adalah tidak teraturnya detak jantung bahkan pada beberapa kasus dapat menyebabkan serangan jantung mendadak.
Jepang memiliki hari khusus kopi atau "The Coffee Day" yang jatuh pada setiap tanggal 1 Oktober. Sedangkan "National Coffee Day" nya Amerika Serikat dirayakan setiap tanggal 29 September.
Hmm, kalau di Banda Aceh , aku yakin The Coffee Day dirayakan setiap hari sepanjang tahun :)
Sheffield . 30 January 2011
Rujukan: