Wednesday, 29 December 2010

Belajar dari Projek ECO-TEC: Menciptakan Bangunan Bermanfaat Ekologis, Ekonomis dan Sosial


Hingga hari ini sampah plastik masih menjadi masalah besar bagi keberlanjutan lingkungan hidup di bumi. Di antara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia adalah botol kemasan minuman ringan, yang secara global dikenal sebagai PET bottle (PET: Polyethylene terephthalate).

Pada tahun 2000, Andreas Froese, seorang pekerja bio-konstruksi yang tengah membersihkan sampah botol plastik dari sebuah festival di Honduras mendapatkan ide untuk menggunakan botol PET bekas menjadi material konstruksi bangunan. Lalu digagaslah pembangunan sebuah rumah ramah lingkungan dengan menggunakan 8000 botol plastik bekas dengan judul projek 'Eco House', berlokasi di Eco Park "El Zamorano" di daerah Tegucigalpa - Honduras, yang kemudian menjadi projek pionir dari Eco-Tec.

Eco-Tec lalu tumbuh menjadi lembaga penyelamat lingkungan berbasis kemanusiaan, misi mereka adalah bersama masyarakat membangun rumah bagi warga miskin dunia sekaligus mengurangi jumlah sampah botol PET bekas dan mengubahnya menjadi hal yang memberi manfaat. Eco-Tec kini bekerja di beberapa negara di antaranya Honduras, Haiti, Uganda, Bolivia dan Mexico. Lembaga ini melengkapi projek-nya dengan training konstruksi bagi masyarakat setempat sehingga proses konstruksi sepenuhnya dapat dilakukan oleh masyarakat. Selain dapat mengurangi sampah, projek perumahan berbahan dasar botol PET bekas ini diharapkan mampu mengurangi jumlah permukiman kumuh di negara-negara tersebut.

Lebih lanjut tentang Eco-Tec dapat dilihat di:
Sheffield . 27 Desember 2010

Sumber:

Eco-House, Projek Eco-Tec di Honduras

Roman Aquaduct, Projek Eco-Tec di Honduras

Konstruksi Rumah Botol PET Projek Eco-Tec di Mexico

Projek Eco-Tec di Uganda

Dinding Taman, Projek Eco-Tec di Haiti

No comments:

Post a Comment