The greatest discovery of my generation is that a human being can alter (her) life by altering (her) attitude [William James]
Thursday, 30 December 2010
Yang Tidak Terbeli dengan Uang
Tree Hotel: Hotel Pohon di Swedia
Berawal dari mengenang mimpi masa kecil mereka untuk memiliki rumah yang berada tinggi di atas pohon, pasangan pengusaha Kent Lindvall dan Britta Jonsson-Lindvall berupaya mewujudkan mimpi tersebut dengan membangun hotel yang kamar-kamarnya mencuat di antara pepohonan. Konsep ini diharapkan mampu membawa semua tamu yang menikmati hotel tersebut untuk dapat merasakan hidup berdampingan secara harmonis dengan alam.
http://www.youtube.com/watch?v=x43mp5jV7fs
http://www.youtube.com/watch?v=XhyiAA2VJpY
http://www.youtube.com/watch?v=824Lsgg7CqE&NR=1
http://news-e.hoosta.com/harads-tree-hotel-luxury-of-a-tree-house-in-sweden/
http://inhabitat.com/stunning-swedish-treehotel-opens-this-weekend/mirrorcube-ed02/?extend=1
http://www.e-architect.co.uk/sweden/tree_hotel_sweden.htm
http://www.architecturelist.com/2010/07/01/a-tree-hotel-sweden-by-tham-videgard-arkitekter/
http://www.huffingtonpost.com/2010/07/28/tree-hotel-in-sweden-brin_n_659756.html
Wednesday, 29 December 2010
Rumah Ultra Ramping di Tokyo, Jepang
Rumah Botol Ridwan Kamil
Ridwan Kamil adalah arsitek muda Indonesia dengan reputasi Internasional. Nama besar dan karya-karyanya menjadi inspirasi bagi banyak arsitek muda lainnya di Indonesia. Selain sibuk berprofesi sebagai arsitek, Ridwan Kamil juga menjadi penggagas dan Direktur dari Bandung Creative City Forum. Salah satu masterpiece arsitektur Ridwan Kamil adalah rumah tinggalnya sendiri.
Bukan "Sekedar" Pohon
Masih kecewa karena kejadian penebangan pohon-pohon besar di kawasan Darussalam – Banda Aceh, dua hari yang lalu, saya merasa bertanggung jawab untuk memperkaya pengetahuan diri sendiri akan manfaat pohon.
- Apa benar pohon ya cuma sekedar pohon, yang sejak kecil hingga sekarang saya kenal sebagai tumbuhan bertubuh besar, berdaun (dominan) hijau, memiliki cabang, ranting serta akar yang kuat, yang kalau saya berdiri di bawahnya akan merasa teduh walau sesekali kejatuhan ulat daun, semut merah atau kotoran burung atau kalau sedang sangat apes kejatuhan ular kecil berwarna hijau.. (hiiyy!)
- Apa mungkin saya merasa sedih hanya karena punya kenangan masa kecil tentang bagaimana saya diajari Kakek bertanam pohon dan senang memanjat pohon di kebun Kakek, bergelayutan di dahan-dahan pohon (yang agak rendah tentunya, hey, saya kan perempuan!) sambil ngemil jambu klutuk atau potongan nenas.
- Apa iya saya kesal pohon besar ditebang di kota saya karena itu berarti saya akan kesulitan mencari tempat teduh saat menunggu angkutan umum yang berarti harus rela juga kalau kulit wajah saya akan terekspos sinar matahari?
Akhirnya, supaya alasan rasa kecewa itu tidak terdengar terlalu self-centred,saya pun mencari ‘kebenaran’ tentang manfaat pohon bagi manusia dengan bantuan Bang-Google. Diskusi di bawah ini akan menyajikan manfaat pohon dan pepohonan dari sudut pandang ekologi, ekonomi dan sosial.
Manfaat Ekologis
Sebatang pohon bekerja memberikan manfaat bagi manusia selama 24 jam sehari, tugasnya meliputi perbaikan kualitas lingkungan sekaligus memperbaiki kualitas hidup manusia yang berdiam di sekitarnya. Di luar dari manfaat estetika yang disuguhkannya pepohonan menyangga kualitas udara dan air, membantu menghemat energi dan mendukung keberlangsungan ekonomi.
Secara ilmiah, pohon terbukti mampu mengurangi kadar karbondioksida (CO2) di udara dengan cara menyerap dan menyimpan karbondioksida di dalam tubuhnya. Pohon menyerap karbondioksida di udara selama proses fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat bagi dirinya, proses tersebut kemudian melepaskan oksigen ke udara sebagai ‘produk sampingan’ yang justru bernilai positif bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Proses ini dikenal pula dengan istilah carbon sequestration. Hingga saat ini bertanam pohon masih menjadi aktifitas yang paling mudah dan murah yang dapat dilakukan manusia untuk menyerap CO2 dari udara.
Sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa sebatang pohon berusia dewasa mampu menyerap CO2 hingga 21.8kg/tahun sekaligus melepaskan oksigen ke udara yang cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen 2 manusia. Separuh dari seluruh elemen gas pembentuk efek rumah kaca yang memerangkap panas bumi di lapisan atmosfer adalah CO2, efek rumah kaca mengakibatkan suhu permukaan bumi meningkat dan diyakini berdampak utama pada terjadinya perubahan iklim secara global.
Naungan pohon dengan kanopi yang memadai akan mendinginkan bangunan dan lingkungan sekitarnya sehingga mengurangi kebutuhan penggunaan pendingin ruangan hingga 30%. Berkurangnya penggunaan pendingin ruangan berarti mengurangi kebutuhan akan suplai listrik sekaligus mengurangi kebutuhan bahan bakar berbasis fosil atau minyak bumi yang umumnya masih digunakan sebagai bahan bakar bagi mesin-mesin pembangkit listrik di negara kita. Mengurangi penggunaan bahan bakar minyak pada mesin pembangkit listrik juga berarti mengurangi emisi karbon atau gas rumah kaca! Melihat rantai kejadian di atas maka jelas sekali bahwa pohon adalah ‘alat’ yang efektif untuk mengurangi dampak pemanasan global.
Selain menyerap karbondioksida, pepohonan juga menyerap gas polutan lainnya melalui stomata yang terdapat pada permukaan daun. Gas polutan yang umumnya terdapat di wilayah perkotaan adalah: sulfur dioksida (SO2); ozon (O3); nitrogen oksida (NO2). Polutan-polutan tersebut merupakan produk buangan bahan bakar dari kendaraan bermotor dan industri yang dapat mengakibatkan gangguan pernafasan pada manusia. Sedangkan ozon yang mestinya berada pada lapisan paling atas atmosfer dan berfungsi menyaring sinar UV dari matahari dapat terbawa turun ke permukaan bumi oleh fenomena alam, seperti badai, dan ketika berada di permukaan bumi ozon justru memberi dampak buruk bagi kesehatan manusia. Ozon di sekitar kita juga dihasilkan sebagai produk buangan kendaraan bermotor.
Jalur hijau dengan lebar lebih dari 2m (dua meter) dengan kombinasi pohon dan tanaman rumput bahkan mampu mereduksi polusi debu dari jalan raya hingga 75% (Bhumicara, 2008). Pepohonan di sepanjang tepi jalan juga mencegah refleksi sinar matahari yang menyilaukan pengguna jalan.
Mari kita telusuri manfaat akar pohon, akar pohon berfungsi mengurangi erosi atau penggerusan lapisan atas tanah (topsoil) yang merupakan lapisan yang mengandung konsentrasi unsur organik tertinggi serta habitat mikroorganisme.Topsoil biasanya merupakan campuran pasir, lumpur halus, tanah liat dan humus, yang merupakan media terbaik bagi pertumbuhan tanaman lainnya. Akar pohon menghambat masuknya polutan yang ada di dalam tanah ke jejaring air tanah, dan membantu penyerapan air oleh tanah. Seluruh proses ini menjamin ketersediaan dan kualitas air tanah untuk kelangsungan hidup manusia. Setiap 5% lingkup pepohonan di dalam suatu kawasan mampu mengurangi laju air hujan dan membantu penyerapan air tanah hingga sekitar 2%.
Kawasan yang memiliki banyak pohon besar sebagai peneduh cenderung membuat pengendara kendaraan bermotor akan berkendara dengan kecepatan lebih rendah dibandingkan dengan berkendara di kawasan tanpa pohon. Jalan yang tidak didampingi pepohonan akan terasa lebih lebar atau lapang sehingga pengendara cenderung akan menambah laju kendaraannya yang dapat berakibat pada kecelakaan lalu lintas. Penataan jalan yang baik idealnya menjadikan pepohonan sebagai pembatas di antara kendaraan yang melaju di jalan dengan para pejalan kaki. Selain itu barisan pepohonan di jalan raya dapat dibaca sebagai penanda tikungan atau belokan bagi pengendara kendaraan bermotor sehingga mereka akan melambatkan laju kendaraannya sejak berada pada jarak yang lebih aman.
Dalam konteks pengurangan resiko bencana, pepohonan yang secara kolektif ditanam dengan perencanaan yang benar juga mampu meredam laju angin bahkan gelombang sehingga mampu mengurangi resiko bencana bagi manusia.
Manfaat Ekonomi
Beberapa studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa pepohonan memberi dampak bagi kestabilan ekonomi suatu wilayah dengan cara menarik lebih banyak peminat bisnis dan wisatawan. Pengunjung kawasan pertokoan yang dilindungi banyak pepohonan cenderung akan berjalan-jalan dan berbelanja lebih lama dibandingkan dengan kawasan pertokoan yang gersang.
Kawasan permukiman dan perkantoran pun cenderung memiliki tingkat penggunaan (occupancy rate) yang lebih tinggi bila didukung dengan pepohonan yang tertata baik. Bahkan di Amerika Serikat harga jual kembali properti yang berada di lingkungan yang memiliki banyak pepohonan juga lebih tinggi dibandingkan di lingkungan tanpa pepohonan.
Contoh sederhana di tempat kita adalah tempat parkir, tidak seperti Jakarta atau kota-kota besar lainnya di Indonesia yang melayani parkir di dalam gedung, kawasan perkantoran dan pertokoan di Banda Aceh masih mengandalkan parkir di luar ruangan. Dengan teriknya matahari di kota ini tidak heran bila lapangan parkir yang memiliki naungan pohon akan lebih digemari pemilik kendaraan bermotor dibandingkan dengan lahan parkir gersang.
Manfaat Sosial
Pohon memberikan efek relaksasi bagi manusia membuat manusia hidup lebih tenang. Pohon-pohon yang meneduhkan taman kota menciptakan ruang sosial di mana manusia akan datang, berkumpul, bermain bersama keluarga atau teman lalu berinteraksi. Pohon juga menyaring kebisingan, studi oleh Departemen Energi Amerika Serikat menunjukkan bahwa pepohonan secara kolektif mampu mereduksi tingkat kebisingan wilayah perkotaan hingga 50%. Ini berarti bahwa semakin banyak pohon dibiarkan tumbuh besar di kawasan permukiman, maka warga dapat hidup dengan lebih nyaman (bukan begitu?); fungsi pohon sebagai peredam kebisingan mungkin juga menjadikannya elemen yang tepat untuk dibiarkan tumbuh rapat di sekitar sekolah atau kampus sehingga para pelajar bisa lebih berkonsentrasi di ruang-ruang kelas.
Untuk kasus pohon-pohon besar yang ditebang di Darussalam, sebelum ditebang dulu manfaatnya tidak hanya meneduhkan kawasan sekitar dan para pejalan kaki, di bawah pohon juga sering berteduh penjaja makanan kecil yang pelanggan setia-nya biasanya adalah mahasiswa dan pelajar. Selain itu pohon-pohon tersebut juga digunakan untuk berteduh oleh para orang tua dan keluarga yang mengantarkan anggota keluarganya diwisuda pada musim-musim wisuda sarjana di Universitas Syiah Kuala.
Ingin menambah deretan manfaat pohon bagi keluarga dan tetangga? Tanamlah pohon yang menghasilkan buah yang dapat dimakan bersama atau (mungkin juga) untuk dijual.
Setelah mendiskusikan manfaat pohon bagi manusia, saya ingin kembali ke cerita tentang ’peruntungan’ lain yang mungkin diperoleh ketika berteduh di bawah pohon, bahwa mungkin saja kita kejatuhan semut merah, ulat, ular pohon atau kotoran burung, itu berarti bahwa ada makhluk lain selain manusia yang juga menggantungkan hidupnya pada sebatang pohon. Mereka berumah, berdaur hidup dan berkoloni di sana. Lalu bagaimana nasib mereka bila pohon yang ditumpanginya ditebang?
Mengutip refleksi dari blog dnz journal,
Berapa harga yang sanggup kita bayar untuk bisa menghirup oksigen... Seberapa tinggi harga yang sanggup kita berikan untuk bisa menikmati atraksi dan suara satwa. Seberapa besar kesediaan kita membayar untuk menyegarkan pikiran dan emosi kita dengan menikmati pemandangan yang hijau dan alami serta udara yang segar...Menurut saya semua hal yang disebutkan di atas tidak akan terbeli dengan uang.
Refleksi Penulis
Walau pohon memberikan banyak manfaat bagi manusia dan lingkungan sekitarnya, namun dalam konteks perkotaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna menjaga sinergi hubungan antara pohon, manusia dan lingkungan sekitarnya. Selain bahwa jenis pohon yang dapat ditanam di suatu wilayah sangat tergantung pada kondisi geografis dan ekosistem wilayah tersebut, di wilayah perkotaan penanaman pohon harus disertai dengan perencanaan yang tepat dan perawatan yang memadai. Pepohonan besar berusia tua dengan dahan besar yang terjulur ke arah jalan raya dapat membahayakan pengguna jalan karena dahan-dahan pohon memiliki resiko patah karena usia atau cuaca. Perawatan dan pemeriksaan kondisi pohon secara berkala juga dibutuhkan untuk menghindari resiko pohon tumbang. Selain itu dahan dan ranting pohon juga harus diperhatikan agar tidak mengganggu instalasi listrik atau telepon serta tidak menutupi lampu jalan.
Diskusi ini mungkin tidak memberikan solusi praktis terhadap apa yang harusnya dilakukan untuk menyikapi kasus penebangan pohon di Darussalam, karena memang sejak awal tujuan saya adalah untuk memperkaya pengetahuan diri dan meyakinkan diri sendiri bahwa: pohon bukan "sekedar" pohon, kehadirannya di muka bumi bukan untuk semata-mata dihargai sebagai elemen estetis dalam sebuah bentang alam. Pembelajaran pribadi saya terhadap insiden Darussalam adalah bahwa seharusnya kita (terutama yang berprofesi di bidang perencanaan dan perancangan ruang) bisa bersikap lebih arif dalam memaknai kehadiran pohon sebagai salah satu unsur penting bagi tata-kembang ruang.
Namun saya berharap diskusi ini mampu mengurangi (atau jangan-jangan malah menambah!) rasa kecewa saya akibat penebangan pohon di Darussalam – Banda Aceh, dan semoga juga bermanfaat bagi teman-teman semua. Salam hangat!
Sheffield . 20 Desember 2010
Foto-foto dalam tulisan ini adalah milik Masdar Djamaludin. Profil Masdar bisa diakses (atas izin pemiliknya) melalui: http://www.facebook.com/masdarjamal
Untuk memperbesar tulisan, silakan tekan tombol Ctrl dan + secara bersamaan pada keyboard.
Rujukan:
Benefits of Trees in Urban Area, diakses dari http://www.coloradotrees.org/benefits.htm
“The Amazing Benefits of Trees” Video by The Davey Tree Expert Company, diakses dari http://www.youtube.com/watch?v=ungk6x3OfNs
“Social Benefits of Trees” Video by University of MO Columbia, diakses darihttp://www.youtube.com/watch?v=48mADsiIpCo
Bhumicara. 2008. Tanaman dan Pencemaran Udara, diakses darihttp://bhumicara.wordpress.com/2008/05/23/tanaman-dan-pencemaran-udara/
Dnz Journal. 2010. Manfaat Lebih Berharga dari Fisik, diakses darihttp://dnzjournal.wordpress.com/2010/05/27/manfaat-lebih-berharga-dari-fisik/
The Value of Trees, diakses dari http://www.bowthorpetree.com/77.html
Street Trees, diakses dari http://streetswiki.wikispaces.com/Street+Trees
Urban Forestry in Ohio, diakses dari http://www.ohiosaf.org/urban.htm
What is Topsoil Composed of?, diakses darihttp://www.ehow.com/about_6302808_topsoil-composed-of.html
Catatan:
Masalah penebangan pohon di kawasan Darussalam – Banda Aceh ternyata terkait dengan masalah yang lebih besar yaitu proyek (amburadul) pembangunan drainase yang didanai dan diawasi konsultan asing, yang saat ini tengah diancam Citizen Law Suit karena dianggap telah merugikan masyarakat. Untuk berita lengkapnya silahkan klikhttp://www.serambinews.com/news/view/45058/warning-untuk-pengawas-dan-kontraktor-kakap dan http://www.serambinews.com/news/view/45057/terbuka-peluang-menggugat
TREMBESI
1. Mampu menyerap karbondioksida (CO2) sebanyak 28,5 ton per tahun. Bentangan kanopinya sangat lebar mampu mencapai hingga 30meter sehingga menurunkan suhu mikro antara 3-4 derajat Celcius.
2. Akarnya mampu bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium untuk mengikat nitrogen hingga 78% dari kandungan nitrogen di udara.
3. Trembesi mampu bertahan hidup di lahan-lahan marjinal, dan lahan-lahan kritis, seperti bekas tambang, bahkan mampu bertahan pada keasaman tanah yang tinggi. Awalnya pohon ini hanya ditemukan di padang savana Peru, Brasil, dan Meksiko, yang merupakan daerah yang sangat minim air.
4. Berdasarkan penelitian Hartwell (1967-1971) di Venezuela, akar Trembesi dapat digunakan sebagai obat tambahan saat mandi air hangat untuk mencegah kanker. Ekstrak daun Trembesi dapat menghambat pertumbuhan mikrobakterium Tuberculosis (Perry, 1980) yang dapat menyebabkan sakit perut. Trembesi juga dapat digunakan sebagai obat flu, sakit kepala dan penyakit usus (Duke and Wain, 1981)
5. Hasil penelitian membuktikan bahwa pohon trembesi yang ditanam di atas lahan satu hektar dapat menghasilkan 0,6 ton oksigen (O2) yang mampu memenuhi kebutuhan oksigen untuk 1.550 orang per hari. Trembesi juga unggul dalam menanggulangi banjir sebab mampu menyimpan 900 meter kubik air tanah per tahun dan mampu menyalurkan (mentransfer) 4.000 liter air per hari.
Hal yang membuat Trembesi menjadi kurang populer sebagai tanaman peneduh di wilayah perkotaan adalah karena pohon ini memiliki jaringan akar yang besar dan luas sehingga sering kali merusak bangunan atau perkerasan di sekitar lokasi tumbuhnya.
Sumber:
http://www.hariansumutpos.com/2010/02/29836/menabung-di-batang-trembesi.html
http://worldkids.wordpress.com/trembesi-samane-saman-tanaman-pelindung-yang-terlupakan/
Warta Bumi | Konservasi/Pelestarian, Kamis, 9 Desember 2010 18:14 WIB
http://matoa.org/trembesi-samanea-saman/
http://raufbogor.blogspot.com/2010/06/manfaat-1-pohon-trembesi.html
Belajar dari Projek ECO-TEC: Menciptakan Bangunan Bermanfaat Ekologis, Ekonomis dan Sosial
EcoARK Taiwan: Bangunan dari 1,5 Juta Limbah Botol Plastik
“Awalnya kami berpikir sampah apa yang dapat digunakan untuk membangun bangunan yang benar-benar low-carbon, lalu kami melihat ke dalam tempat sampah kami sendiri dan tersadar bahwa di kantor kami sampah terbanyak adalah botol PET bekas karena semua engineer kami suka sekali minum teh dalam kemasan botol,” Arthur Huang (Miniwiz Sustainable Energy Development, Ltd.)
Itulah petikan dari video proses konstruksi EcoARK Exhibition Hall Taiwan, gedung 3 lantai yang dibangun dari 1,5 juta botol plastik bekas yang kemudian tidak saja mengusik kreatifitas banyak orang untuk terus menggali kemungkinan menciptakan arsitektur dari barang bekas tapi juga berhasil menjadi daya tarik wisata di Taiwan.
Fasade bangunan disusun sedemikian rupa dengan menggunakan polli-brick yang terbuat dari botol PET bekas. Polli-brick menciptakan bentuk saling mengait dan mengunci (interlocking) serupa susunan geometris pada sarang lebah madu. Seluruh selubung bangunan adalah botol plastik yang diproses ulang hingga berbentuk kontainer plastik yang saling mengikat kuat sehingga memiliki daya tahan terhadap badai dan gempa bumi.
Fungsi bangunan meliputi amphitheater, ruang pamer/museum dan ‘layar’ air yang berfungsi mendinginkan ruang yang terbentuk dari air hujan bila musim hujan tiba. Dinding bangunan yang terdiri dari jutaan botol plastik ini bersifat tembus cahaya sehingga pada siang hari akan menyaring cahaya alami untuk masuk ke dalam bangunan. Para arsiteknya menyebut bangunan ini sebagai keajaiban lingkungan sekaligus sebagai bangunan paling ringan di dunia.
Bangunan berdimensi panjang 130 meter dan tinggi 26 meter ini dibangun selama 3 tahun dan merupakan milik sebuah grup perusahaan Taiwan, Far Eastern Group, yang bergerak di bidang konstruksi dan keuangan. Namun pada bulan Mei 2010 lalu oleh Far Eastern bangunan ini diserahkan kepada pemerintah kota.
Sheffield . 28 Desember 2010
Sumber:
Fasade EcoARK yang dibangun dari polli-bricks
Sisi Luar Eco-ARK
Sisi Dalam Eco-ARK
Konstruksi polli-bricks, merupakan bagian bawah botol plastik yang bila disusun memiliki efek saling mengikat